Jumat, 08 Februari 2013

Dony Birthday


Dony adalah anak kelas 2 SMP yang manja. Segala keinginannya harus terpenuhi, jika tidak ia akan melakukan berbagai macam cara agar keinginannya terpenuhi. Dony sebenarnya anak yang baik, namun ambisinya untuk berpenampilan layaknya orang kaya telah mempengaruhi kehidupannya.
Keluarga Dony adalah keluarga yang sederhana, karena ia hanya anak tunggal, apapun keinginan Dony, Ayah dan Ibunya selalu memenuhi keinginannya. Banyak hal yang dilakukan orang tuanya lakukan untuk memenuhi permintaan Dony, mulai dari Kerja lembur, Mencuci cucian tetangga, menjual barang rumah, bahkan menjual tanah warisan dari kakek Dony. Pernah sesekali, Dony ingin makan makanan yang mewah, lalu orang tuanya hari itu tidak makan sama sekali, karena uang belanja untuk hari itu sudah di gunakan untuk membeli makanan mewah yang sudah dikehendaki Dony.
Disekolah juga sama, ia selalu pilih – pilih dalam mencari teman. Orang yang sederhana dan mskin tidak ia ajak untuk berteman. Dan ia hanya berteman dengan orang yang kaya-kaya. Itu karena Dony bercerita kepada teman – temannya bahwa dia adalah orang kaya, dan orang tuanya adalah seoang pengusaha. Ia bisa berbicara begitu, karena memang penampilan Dony seeperti orang kaya sungguhan. Setiap Minggu selalu bergonta-ganti sepatu yang bermerk,lalu ia punya handphone Blackberry dan Android, pakaiannya selalu bersih dan wangi, bahkan sepeda yang ia gunakan untuk bersekolah termasuk dalam sepeda yang mahal. Dan karena Dony sangat mementingkan penampilannya, ia sekarang menjadi anak yang kurang pintar di kelasnya, padahal awalnya di Sekolah Dasar di luar kota, ia selalu mendapatkan peringkat 3 besar dikelasnya.
Pada suatu hari teman – teman Dony ingin main ke rumah Dony, tetapi Dony menolaknya, takut rahasianya terbongkar. Kemudian ia mencari alasan, ia bilang pada teman-temannya bahwa rumahnya sedang di renofasi. Lalu sepulang sekolah, Vincet salah satu teman Dony melihat orang mirip Dony masuk ke dalam sebuah gang yang agak kumuh. Namun ia langsung pulang dan menghiraukannya.
Hari berikutnya, Vincent bercerita kepada teman – temannya, di situ juga ada Dony, “ Eh.. masak kemarin aku liat orang kaya kamu masik gang yang ada di deket pasar itu? Hahaha”.
Betul, Don?”, sahut Raffi teman Dony yang lain.
Emm.. masak? Enggak kok, aku kemarinlangsung pulang ke rumah. Masak aku masuk gang dekil? Halloo.. kalian lipa? Aku kan anak seorang pengusaha mana mungkin aku pulang kerumah masuk lewat gang dekil itu, itu kan perumahan orang – orang nggak punya Duit!”, elak Dony.
oohhh.. gitu, mungkin kamu memang salah orang kali Vin?”, Tanya Abeng yang juga salah seorang temannya, “tapi, jangan sebut orang yang lebih rendah derajatnya dari kita seenaknnya gito dong Don”, jelasnya.
Iya iya, maaf”, jawab Dony
Gang kecil dan dekil yang di sebut Dony, sebenarnya memang gang tempat dimana Dony tinggal. Tetapi sekali lagi Dony berhasil mengelabuhi teman – temannya untuk menjadi orang kaya gadungan.
Sepulang sekolah, acara berkumpul di pindah di tempatnya Vincent.pada saat mereka sedang belajar di teras rumah, Ia melihat ibu – ibu berjualan gorengan. Kemudian Abeng memanggil ibu – ibu itu untuk memebeli gorengannya.
Buk…buk…, beli gorengannya buk ! “, kata Abeng.
Iya, wah baru belajar ya Mas, yang pinter ya belajarnya !”,kata ibu itu.
Ibu itu bertanya kepada Abeng sambil memberikan gorengannya,” Mas, bukannya itu sepeda milik Dony, ya?”.
Kok ibu tahu? Ibu kenal Dony ya???”, Tanya Abeng
Dia itu…..”.
Woi,Beng lama sekali kau ! !”, potong Dony.
Iya, iya sabar”, jawab Abeng,”udah dulu ya buk, saya masuk dulu”.
Kemudian Abeng masuk, dan membagi-bagikan gorengannya. Lalu Abeng ingat, “ Eh, Don, sepertinya ibu-ibu penjual gorengan tadi kenal kamu deh.?”.
Ah, masak? Paling bekas pembantu aku.!”, jawab Dony, yang sebenarnya mengetahui sesuatu. Bahwa orang yang berjualan gorengan tadi adalah ibunya.
Setelah belajar bersama selesai, Dony langsung pulang karena hari keburu sore, tetapi tidak di sangka ternyata Abeng mengetahui ada yang aneh dari Dony, oleh sebab itu Abeng mengikuti Dony. Ternyata betul rumah Dony berada di daerah gang yang dibilang dekil itu. Lalu Dony berhenti di sebuah Rumah, lalu Abeng menghampirinya.
Don?”, Tanya Abeng
Ab..Abeng? ngapain kamu disini?” Tanya Doni ketakutan.
ini…”
Rumah kamu, ya kan?”
Beb..bukan kok.!”
Nggak usah bohong, Don. Nggak papa kok, aku cuma nggak suka kamu yang nggak jujur sama kita - kita”.
Iya, maafin aku ya Beng ?’’
iya, nggak papa kok, santai aja,kita kan sahabat”
Kemudian Abeng dibawa masuk ke rumah, di perkenalkan ke ayah dan ibunya. Lalu Dony menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Setelah Abeng pulang, Dony menangis, dan ia meminta maaf kepada ayah dan ibunya.
Keesokan harinya, teman – teman Dony mengetahui bahwa ia memang bukan dari keluarga yang kaya, seperti yang sudah ia ceritakan sebelumnya. Dan ia dan temannya tetap berteman seperti sebelumnya. Kebetulan besok adalah hari Minggu, dan besok adalah ulang tahun Dony. Maka besok ia akan mengundang beberapa temannya untuk dating kerumahnya untuk pesta kecil - kecilan.
Sesampainya di rumah, ia meminta sesuatu dengan sopan kepada ayahnya, ”ayah, besok adalah hari ulang tahunku, boleh nggak aku minta sesuatu?”.
Apa, nak?”, Tanya ayah.
Aku minta kue ulang tahun, tetap yang sederhana saja ya,Yah?”
Ya, nanti ayah akan telpon toko roti langganan ayah dulu”. Jawab sang ayah.
terima kasih ya, Yah!”, sambil memeluk sang Ayah.
Pagi harinya, sang ayah menggunakan motor buntutnya,ingin mengambil kue ulang tahun yang telah ia pesan. Tidak lam kemudian, teman – teman yang di undang dalam acara ulang tahun Dony pun datang. Dengan membawa hadiah, mereka mengucapkan selamat ulaang tahun kepada Dony.
Ayah kok lama sekali ya, Buk?”, Tanya Dony kepada ibunya.
Sebentar lagi pulang Nak”, jawab sang ibu.
tok…tok…tok…”
itu pasti ayah!!”, jawab Dony sambil berlari dan membuka Pintu.
Selamat Pagi, apa betul ini rumah Bapak Muryadi”, Tanya sang bapak.
Iya, betul. Bapak siapa? Dan Ada apa Pak?” Tanya Bapak itu.
saya dari kepolisian memeberitahukan, bahwa tadi pagi bapak Muryadi mengalami kecelakaan lalu lintas, kepalanya terbentur trotoar, dan Bapak Muryadi meninggal dunia. Dan saat ini jenazahnya sedang diotopsi di Rumah Sakit”, jelas pak polisi.
Seketika itu juga Dony langsung ke tempat ibunya, memeluk sambil menangis. Di hari ulang tahunnya ia mendapatkan hadiah yangtidak terlupakan. Yaitu kematian sang ayah tercinta. 

THANK YOU DAD


Kamis, 07 Februari 2013

Anggota N’Dewan ?


Siapa yang tahu Gula Jawa?
Gula jawa adalah gula yang terbuat dari nira / legen pohon kelapa, yang kemudian di rebus hingga mengental, kemudian di cetak menggunakan batok kelapa yang berbentuk seperti perisai kecil pada saat gula masih dalam keadaan kental dan panas. Setelah gula dalam cetakan itu dingin barulah gula dalam cetakan tersebut dilepas dan disimpan di tempat yang kering.




Siapa yang mengambil nira tersebut?
Orang yang mengambil nira tersebut, biasanya dipanggil dengan sebutan Pendewan atau penderes. Ndewan atau kebanyakan orang bilang Nderes bukan merupakan pekerjaan yang mudah, tidak semua orang bias melakukannya hanya dengan sekali melihat seperti halnya montir. Ndewan membutuhkan tingkat keahlian khusus. Karena apabila salah takaran dalam suatu mengambil tindakan malah bisa membuat pohon yang ia ambil niranya menjadi mati, nira yang di hasilkan tidak bisa menjadi gula yang bagus, dan lainnya. Kebanyakan dari mereka yang mendewan atau menderes mencari nira milik tetangga atau yang membutuhkan tenaga atau jasa untuk menderes, dengan peraturan tertentu. Tentunya ini semua dilakukan agar hasil yang mereka lakukan lebih banyak.

 
 
Yang membuat mereka Unik ?
Yang membuat mereka bisa disebut unik karena mereka dapat berkomunikasi. Jangan salah, apakah kalian semua tahu miscall? Nah, mereka juga bisa melakukan itu dengan sesama penderes pada saat mereka sedang bekerja di jam yang sama ( kok kaya chating, sama – sama online) mereka memanggil temannya dengan teriak “Wuuuuu…!!” pada bambu yang mereka gunakan untuk mengambil nira. Setelah itu mereka berkomunikasi bahkan cerita tentang orang lain seperti di telepon yang tidak diketahui orang lain. Padahal mereka bicara dengan teriakan yang keras, bahkan tetangga yang lain pun bakalan tahu apa yang di ceritakan kalau memang para tetangga mau ndengerin. Para pendewan ini, maksimal hanya bisa berkomunikasi sejauh 100 meter, tergantung seberapa keras mereka teriak.